Sumber: sanzymebiologics.com


Peranan Probiotik Dalam Budidaya Ikan Probiotik dalam budidaya ikan adalah sel mikroorganisme yang menguntungkan dan memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan ikan, meningkatkan kualitas lingkungan serta dapat memacu pertumbuhan ikan.  Seiring berjalannya waktu penggunaan probiotik dalam budidaya perikanan berkembang cukup pesat.  Hal ini disebabkan oleh serangan penyakit yang merupakan permasalahan besar dalam budidaya perikanan.  Selain itu probiotik digunakan untuk mengurangi pemakaian antibiotic dari sistem budidaya yang residunya bisa berdampak buruk dan untuk mencapai budidaya ikan yang  keberlajutan.


Manfaat Probiotik dalam Budidaya Perikanan


1.    Meningkatkan Kualitas Air

Beberapa penelitian menyatakan probiotik yang mengandung bakteri bacillus mampu untuk meningkatkan kualitas air.  Bibit patogen dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam sistem budidaya dengan memanfaatkan limbah, fitoplankton dan pakan.  Semakin besarnya biomasa ikan, limbah yang dihasilkan juga akan semakin besar.  Secara alami sistem budidaya mampu untuk mengolah limbah yang dihasilkan akan tetapi ketika jumlahnya sudah melebihi kapasitasnya maka sistem tidak akan mampu.  Disaat sistem budidaya tidak mampu lagi mengolah limbah tersebut, maka dengan cepat penyakit akan muncul dan menyerang ikan.  Sehingga meningkatkan kualitas air adalah suatu kewajiban dalam budidaya ikan.  Bakteri nitrifikasi dan bacillus adalah bakteri yang telah dikenal mampu meningkatkan kualitas air.

2.    Mengurangi Patogen

Probiotik memiliki peran yang cukup signifikan dalam mengurangi pathogen dalam kolam budidaya ikan.  Jika dibandingkan dengan penggunaan antibiotic justru akan meningkatkan resistensi terhadap pathogen.  Cara untuk mengurangi bakteri pathogen bukan dibunuh namun perlu dikontrol populasinya agar tidak mendominasi perairan untuk mencegah serangan penyakit.

Persiapan air merupakan tahap awal dalam mengurangi pathogen dengan menggunakan probiotik.  Pada tahap ini bakteri baik ditumbuhkan agar mendominasi air budidaya.  Dengan demikian bakteri pathogen dapat ditekan populasinya sehingga mampu mencegah infeksi penyakit.  Adapun cara bakteri baik mengatasi pathogen dengan menghasilkan senyawa seperti antibiotic, bakteriosin, siderofor, lisozim, protease, hydrogen peroksida, asam organic, ammonia dan diasetil.  Sebagai contoh bakteri lactobacillus diketahui menghasilkan senyawa seperti bakteriosin, asam organic, etanol dan hydrogen peroksida.  

3.    Efisiensi Pakan

Pengaruh probiotik terhadap efisiensi pakan sudah banyak diteliti oleh ilmuwan.  Pemberian probiotik diketahui mampu meningkatkan tingkat kecernaan pakan dan mengurangi rasio pakan (FCR).  Sebagai contoh, bacillus sudah dikenal mampu menghasilkan enxim ekstraseluler yang dapat meningkatkan kecernaan pakan.  Dengan rendahnya FCR, maka akan meningkatkan keuntungan pembudidaya dikarenakan hampir 70 persen biaya dalam budidaya ikan berasal dari pakan.

Probiotik yang dari jenis bakteri asam laktat (BAL) juga diketahui dapat memperbaiki morfologi usus dengan meningkatkan kepadatan mikrovili yang lebih besar, yang memungkinkan penyerapan nutrisi lebih maksimal.  Selain itu peningkatan mikrovili yang disebabkan oleh penggunaan probiotik dapat lebih efisien dalam menghalangi pathogen.    

4.    Tingkatkan Imun

Probiotik umumnya dapat meningkatkan profil hematologi dan imunologi sedangkan pada tingkat lokal probiotik dapat meningkatkan fungsi penghalang dan memodulasi jalur ekspresi gen.  Ikaan bergantung pada sistem kekebalan dari bawaannya, sehingga pemberian probiotik dapat memberikan ketahanan penyakit dengan spectrum yang lebih luas.

Usus bagaikan rumah bagi sejumlah besar mikroorganisme komensal.  Sangat penting untuk melindungi mikroorganisme tersebut karena mereka menyediakan fungsi penting dalam perkembangan usus, nutrisi dan kekebalan.  Sitokin anti-inflamasi adalah bagian dari mekanisme toleransi yang bertindak untuk membuat inang tidak peka, sehingga tidak memulai respon imun untuk menyerang bakteri baik.  Selanjutnya, mereka bertindak untuk menyeimbangkan sitokin pro-inflamasi, sehingga menjaga keseimbangan dalam sistem kekebalan mukosa.



Daftar Referensi